Tahukah kamu, jika ada satu kelenjar yang berpengaruh terhadap masalah bau badan? Kita kenalan dulu yuk dengan kelenjar apokrin. Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang aktif saat tubuh terpapar suhu panas atau ketika seseorang mengalami stres dan menghasilkan keringat berbau dan kental.
Di Indonesia, dengan iklim tropis yang sering panas dan lembap, kelenjar apokrin cenderung lebih aktif dibandingkan dengan negara-negara lain terutama yang memiliki iklim lebih sejuk. Saat kelenjar ini aktif, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak keringat, dan ketika bercampur dengan bakteri di kulit, dapat menghasilkan bau yang kurang sedap.
Selain itu, ada pula beberapa penyebab bau badan lainnya yang tak banyak orang ketahui. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Memakai Baju yang Sama Berulang Kali
Seringkali kita enggan untuk mengganti baju hanya karena dipakai sebentar. Padahal bisa saja baju itu telah terpapar polusi, asap atau debu yang bisa menumpuk di baju dan memiliki bau kurang sedap. Saat dipakai berulang, otomatis akan makin menimbulkan bau yang kurang sedap pada badan.
Jarang Menjemur Handuk
Menjemur handuk setelah dipakai penting agar handuk benar-benar kering. Usahakan untuk menjemur handuk di luar ruangan dan di bawah sinar matahari. Menjemur handuk di dalam ruangan yang lembab akan membuat handuk menjadi bau dan ketika dipakai di badan, baunya akan tertinggal di badan, efeknya bau badan jadi kurang sedap.
Aroma Parfum yang Tertinggal dan Bercampur Keringat
Tujuan memakai parfum memang baik, yaitu untuk menghilangkan bau. Namun jika kurang tepat pemakaiannya, malah akan membuat bau badan. Misalnya menyemprot ulang parfum saat tubuh masih berkeringat. Aroma parfum yang tertinggal di badan dan bercampur keringat akan membuat bau badan.
Konsumsi Makanan Hewani atau Suplemen Tinggi Protein Terlalu Berlebihan
Konsumsi makanan hewani terlalu berlebihan seperti daging merah yang berasal dari sapi, domba, dan kambing bisa menyebabkan bau badan. Ini karena daging merah mengandung asam amino yang sulit dicerna dan meninggalkan residu di usus. Residu ini akan dilepaskan bersama keringat dan bercampur dengan bakteri di kulit sehingga menimbulkan bau tidak sedap.
Obesitas
Obesitas ternyata juga dapat menyebabkan bau badan karena lemak yang menumpuk di tubuh dapat membuat kulit menjadi lembab dan menghasilkan keringat lebih banyak. Keringat dan bakteri yang terperangkap di lipatan tubuh ini akan berkembang biak dan menyebabkan bau badan. Untuk itu, penting untuk menjaga berat badan ideal agar tidak timbul masalah bau badan.
Selain menghindari penyebab bau badan, kamu juga bisa mandi menggunakan sabun Asepso Fresh yang memiliki kandungan Malodour Counteraction (MOC). Kandungan ini akan membantu menghilangkan bau badan akibat keringat berlebih. Tubuh pun segar seharian dan #BersihBebasBauBadan.